Gambar Sampul IPS · Bab XVIII Pembentukan Harga Pasar
IPS · Bab XVIII Pembentukan Harga Pasar
Nanang

24/08/2021 14:36:11

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

IPS SMP/MTs Kelas VIII

347

Kamu pasti pernah mengamati transaksi jual beli, baik itu di pasar, di toko atau

kios, di kantin, atau di perempatan jalan. Bahkan mungkin kalian mengetahui adanya

transaksi jual beli yang dilakukan melalui telepon. Yang pasti, dalam interaksi tersebut

melibatkan penjual dan pembeli. Semula penjual menawarkan harga tinggi kemudian

sedikit demi sedikit turun, dan pembeli semula menawar harga rendah kemudian

sedikit demi sedikit naik. Akhirnya terjadilah kesepakatan harga untuk sejumlah

barang yang diperjualbelikan.

Perilaku pembeli dan penjual tersebut penting untuk dipelajari karena hal tersebut

sebagai dasar pengambilan kebijakan bagi para pelaku ekonomi. Produsen tentu

menghendaki barang yang diproduksi laku dan menghasilkan laba, dan konsumen

tentu menghendaki barang yang dibeli memberikan kepuasan yang maksimal.

Sumber: van_odin.net

Gambar 18.1

Suasana dalam supermarket, seseorang hendak membayar di kasir.

Bab

XVIII

Pembentukan Harga

Pasar

348

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Peta Konsep

Kata Kunci

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat mendeskripsikan permintaan dan

penawaran serta terbentuknya harga pasar .

Permintaan

Harga

Elastisitas

Penawaran

Hukum

Apa yang akan kamu pelajari pada bab ini? Perhatikan Peta Konsep di bawah ini.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

349

A

Permintaan (

Demand

)

1. Pengertian Permintaan

Pada waktu jalan-jalan Pak Santoko

tertarik untuk membeli buah selain

durian. Dalam angan-angannya,

apabila

harga durian per buah Rp10.000,00 ia

membeli 4 buah. Apabila harga durian

per buah Rp15.000,00 ia membeli 3 buah,

dan apabila harga durian per buah

Rp20.000,00 ia hanya membeli 2 buah.

Kesediaan Pak Santoko untuk

membeli berbagai jumlah durian pada

berbagai tingkat harga tersebut menurut

ilmu ekonomi merupakan permintaan

Pak Santoko terhadap durian.

Apakah banyaknya durian yang dibeli oleh Pak Santoko hanya dipengaruhi oleh

harga durian saja?

Tentu saja tidak. Pendapatan dan selera juga memengaruhi

banyaknya durian yang dibeli Pak Santoko. Semakin tinggi pendapatan dan selera

Pak Santoko semakin banyak durian yang dibeli; dan sebaliknya semakin rendah

pendapatan dan selera Pak Santoko maka semakin sedikit jumlah durian yang dibeli.

Dalam contoh ini, permintaan durian oleh Pak Santoko adalah kesediaan Pak

Santoko untuk membeli berbagai jumlah durian pada berbagai tingkat harga, dengan

anggapan bahwa faktor-faktor lain (selain harga durian) yang ikut menentukan

banyaknya durian yang dibeli tidak berubah. Anggapan tersebut dalam ilmu ekonomi

disebut

ceteris

paribus

.

2. Hukum Permintaan

Hukum permintaan menjelaskan

hubungan yang negatif

antara jumlah barang

yang diminta dengan tingkat harga tersebut. Hubungan yang negatif ini mempunyai

arti, apabila tingkat harga naik maka banyaknya barang yang diminta turun; dan

sebaliknya apabila tingkat harga turun maka banyaknya barang yang diminta naik.

Gambar 18.2

Pak Santoko mempertimbangkan pembelian durian

dan kelengkeng

Pada bab ini, kamu akan mempelajari tentang terbentuknya harga pasar.

Uraiannya meliputi sebagai berikut:

Konsep permintaan barang dan jasa.

Konsep penawaran barang dan jasa.

Terbentuknya harga pasar.

350

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Mengapa apabila tingkat harga naik menyebabkan turunnya jumlah barang yang

diminta?

Alasannya adalah sebagai berikut.

a.

Apabila harga barang naik, maka pembeli mengalami penurunan daya beli

(pendapatan riilnya).

b.

Apabila harga suatu barang naik maka pembeli beralih membeli barang

pengganti yang harganya relatif lebih murah.

Dalam ilmu ekonomi diakui bahwa hukum permintaan hanyalah merupakan

kecenderungan yang tidak berlaku mutlak dalam masyarakat.

Mengapa?

Karena

untuk berlakunya hukum permintaan diperlukan anggapan (asumsi) yang sulit

dipenuhi. Hukum permintaan dapat berlaku jika keadaan

ceteris paribus

yaitu faktor-

faktor lain yang memengaruhi jumlah barang yang diminta tidak berubah.

Faktor-faktor yang dianggap tidak berubah adalah:

a.

tingkat pendapatan,

b .

harga barang lain (pengganti maupun pelengkap),

c.

intensitas kebutuhan,

d.

selera konsumen,

e.

jumlah penduduk, dan

f.

perkiraan mengenai harga di masa yang akan datang.

3. Kurva Permintaan

Kurva permintaan memperlihatkan pengaruh harga terhadap jumlah barang

atau jasa yang dibeli pembeli. Semakin murah harga semakin banyak barang yang

dibeli, dan semakin mahal harga semakin sedikit barang yang dibeli pembeli,

sebagaimana dijelaskan dalam hukum permintaan. Kurva yang menggambarkan

hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta disebut

kurva permintaan

.

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dan grafik permintaan berikut ini.

Harga per buah (Rp)

Jumlah durian yang

diminta (buah)

10.000

15.000

20.000

4

3

2

Tabel 17.1 Permintaan Durian

Pak Santoko

Berdasarkan tabel di samping, kamu

dapat membuat kurva permintaan

seperti gambar berikut.

Jumlah barang

Kurva permintaan Durian Pak Santoko

H

arga per kg buah (Rp)

Untuk membuat kurva, pasangkan

harga dan jumlah yang diminta untuk

menentukan titik koordinatnya. Dari tiga

titik koordinat itu dapat dibuat kurva

permintaannya.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

351

Berdasarkan kurva di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

a.

Sumbu vertikal (tegak), menunjukkan tingkat harga (Price/P).

b.

Sumbu horisontal (mendatar), menunjukkan jumlah barang yang diminta

(Quantity/Q).

c.

Pada tingkat harga (P) yang lebih rendah, jumlah barang yang diminta (Q) akan

lebih banyak. Sebaliknya, pada tingkat harga (P) yang lebih tinggi jumlah barang

(Q) yang diminta semakin sedikit.

d

Kurva permintaan ditunjukkan dengan garis DD.

e

Garis DD yang menurun, menunjukkan bahwa hubungan tingkat harga dan

jumlah barang yang diminta negatif, sesuai dengan hukum permintaan.

4. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah kepekaan perubahan jumlah barang dan jasa yang

diminta sebagai akibat dari adanya perubahan tingkat harga. Rumus untuk

menghitung koefisien elastisitas permintaan adalah:

Keterangan:

ed = Koefisien elastisitas permintaan

Δ

Q

= Perubahan jumlah barang yang diminta atau Q baru – Q lama.

Δ

P

= Perubahan tingkat harga atau P baru – P lama.

Q

= Jumlah barang yang diminta semula atau Q lama.

P

= Tingkat harga semula atau P lama.

Perhitungan elastisitas permintaan menghasilkan angka yang negatif. Namun,

untuk mengetahui kepekaan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan

tingkat harga cukup memerhatikan angka mutlak koefisien elastisitas tersebut.

352

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Berdasarkan besarnya angka koefisien (harga mutlak), elastisitas permintaan

dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Jika angka E > 1 disebut elastik.

Maksudnya, setiap perubahan tingkat harga 1 % menyebabkan perubahan jumlah barang

dan jasa yang diminta lebih dari 1 %.

Jika angka E < 1 disebut inelastik.

Maksudnya, setiap perubahan tingkat harga 1 % menyebabkan perubahan jumlah barang

yang diminta dengan persentase yang kurang dari 1 %.

Jika angka E = 1 disebut elastik uniter.

Maksudnya, persentase perubahan barang yang diminta sama dengan persentase

perubahan tingkat harga.

Jika angka E = 0 disebut inelastik sempurna.

Maksudnya, setiap terjadi perubahan tingkat harga tidak memengaruhi jumlah barang yang

diminta.

Jika angka E= ~ (tidak terhingga) disebut elastik sempurna.

Maksudnya, pada tingkat harga terte ntu dimungkinkan te rjadi perubahan jumlah bara ng

yang diminta secara tidak terbatas.

Tugas

Untuk memupuk keman dirian kamu, catatlah beberapa nama barang yang kamu but uhkan

setiap hari. Diskusikan dalam kelompok untuk menentukan barang-barang mana yang termasuk

elastik dan inelastik. Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu.

B

Penawaran (

Supply

)

1. Pengertian Penawaran

Apakah penawaran itu?

Penawaran (

supply

) adalah kesediaan penjual untuk

menjual berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu

tertentu.

Dalam merumuskan definisi penawaran, faktor-faktor (selain harga barang yang

bersangkutan) dianggap tetap. Oleh karena itu, banyaknya jumlah barang yang

IPS SMP/MTs Kelas VIII

353

ditawarkan hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Secara umum (tidak

menunjuk jenis barang tertentu), faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut adalah:

a.

harga-harga faktor produksi,

b.

teknik produksi,

c.

kebijakan pemerintah, dan

d.

harapan/dugaan produsen terhadap harga di masa datang.

2. Hukum Penawaran

Hukum penawaran menjelaskan tentang adanya hubungan positif antara tingkat

harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran berbunyi: “Jika

tingkat harga barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, dan

sebaliknya jika tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan berkurang”.

Dalam kenyataannya, jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual tidak hanya

dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, tetapi juga ada faktor-faktor lain yang

ikut memengaruhinya. Oleh karena itu, hukum penawaran juga berlaku secara

ceteris

paribus

(faktor-faktor lain dianggap tetap

),

sebab hukum penawaran hanya

mencerminkan hubungan antara dan tingkat harga barang yang bersangkutan dan

jumlah barang yang ditawarkan.

3. Kurva Penawaran

Kurva penawaran adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga

dan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual pada waktu tertentu. Untuk

lebih jelasnya, berikut ini diberikan contoh tabel dan kurva penawarannya.

Tabel 17.2 Penawaran Durian

Bu Atin

Kurva penawaran durian Bu Atin

Jumlah barang

Harga per buah (Rp)

Dari tabel di samping dapat dibuat

kurva penawarannya sebagai berikut.

Harga per buah (Rp)

Jumlah durian yang

ditawarkan (buah)

10.000

15.000

20.000

2

3

4

Untuk membuat kurva penawaran,

pasangkan harga dan jumlah yang

ditawarkan sehingga diketahui titik

koordinatnya. Dari tiga titik koordinat itu

dapat dibuat kurva penawarannya.

354

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Untuk memahami gambar kurva tersebut, perhatikanlah keterangan berikut

ini.

a.

Sumbu vertikal (tegak), menunjukkan tingkat harga (

Price

, disingkat P).

b .

Sumbu horisontal (mendatar), menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan

(

Quantity

, disingkat Q).

c.

Pada tingkat harga (P) yang lebih rendah, jumlah barang yang ditawarkan (Q)

juga lebih rendah. Sebaliknya, pada tingkat harga (P) yang lebih tinggi juga

diikuti oleh jumlah barang yang ditawarkan (Q) yang lebih tinggi pula.

d.

Kurva penawaran ditunjukkan dengan garis SS.

e.

Garis SS yang naik dari kiri bawah ke kanan atas sesuai dengan hukum penawar-

an.

Tugas

Untuk memupuk wawasan kontekstual kamu, berikut ini terdapat data tentang penawaran suatu

barang sebagai berikut.

Apabila harga barang Rp20.000,00 jumlah barang yang ditawarkan 10 unit.

Apabila harga barang Rp25.000,00 jumlah barang yang ditawarkan 12 unit.

Apabila harga barang Rp30.000,00 jumlah barang yang ditawarkan 14 unit.

Berdasarkan data di atas:

1. Buatlah tabel penawarannya.

2. Buatlah kurva penawarannya.

Hasilnya diserahkan kepada guru kalian, dan bantulah teman kalian yang mengalami kesulitan!

4. Elastisitas Penawaran

Dalam hukum penawaran dinyatakan bahwa harga barang memengaruhi

jumlah barang yang ditawarkan. Kuatnya pengaruh ini diukur dengan elastisitas.

Rumus untuk menghitung koefisien elastisitas penawaran adalah.

Keterangan:

es

= koefisien elastisitas penawaran

Δ

Q = perubahan jumlah barang yang ditawarkan (Q baru –

Q lama).

Δ

Pz= perubahan tingkat harga (P baru – P lama).

Q

= jumlah barang yang ditawarkan semula (Q lama).

P

= tingkat harga semula (P lama).

IPS SMP/MTs Kelas VIII

355

Dapatkah kamu merumuskan definisi elastisitas penawaran?

Elastisitas penawaran

adalah kepekaan akibat perubahan tingkat harga terhadap jumlah barang dan jasa

yang ditawarkan. Pada dasarnya koefisien elastisitas menunjukkan berapa persen

jumlah barang yang ditawarkan berubah apabila harga barang berubah satu persen.

Jadi apabila es = 2, artinya apabila harga berubah satu persen maka jumlah barang

yang ditawarkan naik dua persen.

Berdasarkan besarnya angka koefisien (harga mutlak), elastisitas penawaran

dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Jika angka E > 1 disebut elastik.

Maksudnya, setiap perubahan tingkat harga 1 % menyebabkan perubahan jumlah barang

dan jasa yang ditawarkan lebih dari 1 %.

Jika angka E < 1 disebut inelastik.

Maksudnya, setiap perubahan tingkat harga 1 % menyebabkan perubahan jumlah barang

yang ditawarkan dengan persentase yang kurang dari 1 %.

Jika angka E = 1 disebut elastik uniter.

Maksudnya, persentase perubahan barang yang ditawarkan sama dengan persentase

perubahan tingkat harga.

Jika angka E = 0 disebut inelastik sempurna.

Maksudnya, setiap terjadi perubahan tingkat harga tidak memengaruhi jumlah barang yang

ditawarkan.

Jika angka E= ~ (tidak terhingga) disebut elastik sempurna.

Maksudnya, pada tingkat harga terte ntu dimungkinkan te rjadi perubahan jumlah bara ng

yang ditawarkan secara tidak terbatas.

1. Pengertian Harga Pasar

Hasil interaksi (tawar-menawar) antara penjual dan pembeli menghasilkan

keseimbangan pasar. Keseimbangan pasar merupakan kesepakatan penjual dan

pembeli mengenai banyaknya barang dan harga dalam transaksi jual beli. Harga

yang disepakati disebut

harga keseimbangan

, dan banyaknya barang yang disepakati

disebut

output keseimbangan.

C

Harga Pasar

356

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Interaksi penjual dan pembeli tersebut dapat ditunjukkan dalam bentuk tabel

maupun grafik (kurva). Dalam kurva, interaksi penjual dan pembeli tersebut

diilustrasikan sebagai titik potong antara kurva penawaran dan kurva permintaan

yang digambar dalam satu diagram. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa:

a.

Harga keseimbangan atau harga

ekuilibrium

adalah tingkat harga pada titik

potong kurva permintaan dan kurva penawaran, dan

b.

Output keseimbangan adalah banyaknya barang yang diperjualbelikan pada

titik potong kurva permintaan dan kurva penawaran.

Di bawah ini tabel permintaan dan penawaran durian tersebut dapat disusun

dalam satu tabel baru sebagai berikut.

Tabel 17.3 Tabel Permintaan dan Penawaran Suatu Barang

Harga Durian per buah

(Rp)

Jumlah durian yang diminta

Pak Santoko

10.000

15.000

20.000

4

3

2

Jumlah durian yang

ditawarkan Bu Atin

2

3

4

Sesuai dengan tabel di atas, kita dapat membuat kurva sebagai berikut.

Harga per buah

Jumlah Barang

Cermatilah gambar di samping,

kemudian pahamilah penjelasan berikut

ini.

a.

Pada tingkat harga barang

Rp15.000,00 jumlah barang yang

diminta dan jumlah barang yang

ditawarkan seimbang. Tingkat harga

ini disebut harga keseimbangan, dan

outputnya disebut output ke-

seimbangan.

b .

Titik E adalah titik potong kurva permintaan dan penawaran, sehingga titik E

disebut titik keseimbangan.

c.

Pada harga barang di bawah Rp15.000,00 jumlah barang yang diminta lebih

besar daripada jumlah yang ditawarkan. Selisih jumlah barang itu disebut

kelebihan permintaan, atau kekurangan barang (

shortage

).

IPS SMP/MTs Kelas VIII

357

d.

Pada harga barang di atas Rp15.000,00 jumlah barang yang tawarkan lebih

banyak daripada jumlah barang yang diminta. Selisih jumlah itu disebut

kelebihan penawaran (

surplus

).

Tugas

Untuk memperkaya wawasan kontekstual kamu, buatlah kelompok yang t

erdiri atas empat

siswa. Usahakan ada laki-laki dan ada perempuannya. Setiap kelompok pergi ke pasar untuk

mengamati transaksi jual beli suatu barang di pasar tradisional. Catatlah berapa harga yang

diharapkan penjual dan pembeli, serta berapakah akhirnya harga dan jumlah barang yang

disepakati dalam jual beli. Diskusikan dalam kelompok terjadinya interaksi penjual dan pembeli

tersebut, hasilnya dikumpulkan kepada gurumu!

2. Macam-Macam Penjual dan Pembeli

Para penjual dan para pembeli mempunyai penilaian (harga) terhadap barang

yang diperjualbelikan. Harga ini namanya

harga subjektif

. Harga subjektif ini belum

tentu sama dengan harga pasar (harga keseimbangan).

Jika dihubungkan dengan harga subjektifnya, para pembeli dapat

dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

a.

Pembeli marginal

, yaitu pembeli yang memiliki daya beli sama dengan harga

pasar.

b.

Pembeli submarginal

, yaitu pembeli yang memiliki daya beli lebih rendah

daripada harga pasar.

c.

Pembeli supermarginal

, yaitu pembeli yang memiliki daya beli lebih tinggi

daripada harga pasar.

Para penjual juga mempunyai harga subjektif yang berbeda-beda. Oleh karena

itu, para penjual dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

a.

Penjual marginal

, yaitu penjual yang harga pokoknya sama dengan harga yang

ada di pasar.

b.

Penjual supermarginal

, yaitu penjual yang harga pokoknya di atas harga pasar.

c.

Penjual submarginal

, yaitu penjual yang harga pokoknya di bawah harga pasar.

358

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Rangkuman Materi

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang diminta/dibeli oleh pembeli pada waktu

tertentu dan harga tertentu.

Permintaan merupakan kegiatan ekonomi ditinjau dari segi pembeli.

Hukum permintaan berlaku jika keadaan lainnya tetap(tidak ada perubahan). Jadi Hukum

permintaan disertai asumsi (anggapan) bahwa keadaan yang lain tetap. Asumsi seperti ini

disebut

ceteris paribus.

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang disediakan/dijual oleh penjual pada waktu

tertentu dan harga tertentu.

Penawaran merupakan kegiatan ekonomi d itinjau dari segi penju al.

Harga Pasar/ harga keseimbangan/ harga ekuilibrium adalah tingkat harga di mana jumlah

barang yang diminta oleh pembeli sama persis dengan jumlah barang yang ditawarkan

penjual.

Refleksi

Kamu telah memahami tentang:

1. Pengertian permintaan

2. Makna hukum permintaan

3. Penggambaran kurva permintaan

4. Penghitungan dan penafsiran koefisien elastisitas permintaan

5. Pengertian penawaran (

supply

)

6. Makna hukum penawaran

7. Penggambaran kurva penawaran

8. Penghitungan dan penafsiran koefisien elastisitas penawaran

9. Pengertian keseimbangan pasar yang meliputi harga keseimbangan dan output

keseimbangan.

Bagaimana pendapat kamu kalau ada penjual dan pembeli yang tidak jujur?

IPS SMP/MTs Kelas VIII

359

Uji Kompetensi

Kerjakan di Buku T ugasmu.

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!

1. Menurut hukum permintaan, jika harga

suatu barang naik, maka ....

a. permintaan turun

b. permintaan naik

c. jumlah barang yang diminta turun

d. jumlah barang yang diminta naik

2. Kurva permintaan sesuai dengan hukum

permintaan mempunyai bentuk....

a. sejajar dengan sumbu ho risontal

b. miring dari kiri atas ke kanan bawah

c. miring dari kiri bawah ke kanan atas

d. miring dari kanan atas ke kiri bawah

3. Jika pendapatan konsumen naik,

sementara harga barang yang dibeli tetap

akan terjadi ....

a. penurunan permintaan

b. penurunan jumlah barang yang diminta

c. kenaikan jumlah barang yang diminta

d. kenaikan surplus

4. Pada saat kita merumuskan definisi

permintaan, kita beranggapan bahwa ....

a. ceteris paribus

b. harga barangnya tetap

c. jumlah barangnya tetap

d. selera pembeli berubah

5. Anggapan

ceteris paribus

mengandung arti

bahwa faktor-faktor lain dianggap ....

a. tidak tentu

b. tidak berubah

c. tidak ada

d. berubah

6. Dengan anggapan

ceteris paribus

, turunnya

harga durian dapat m enyebabkan....

a. jumlah durian yang diminta naik

b. permintaan durian turun

c. jumlah kelengkeng yang diminta turun

d. permintaan kelengkeng naik

7. Bunyi hukum penawaran adalah, jika harga

suatu barang naik maka jumlah barang

yang ditawarkan akan....

a. tetap

b. tidak tentu

c. naik

d. turun

8. Dengan anggapan

ceteris paribus

, naiknya

jumlah kopi yang ditawarkan disebabkan

oleh....

a. naiknya harga kopi

b. turunnya harga kopi

c. naiknya harga teh

d. turunnya harga teh

9. Harga yang dicapai berdasarkan interaksi

penjual dan pembeli disebut ....

a. harga pembeli barang

b. harga penjual barang

c. harga keseimbangan

d. harga sebenarnya

10. Pada harga di bawah harga kesimbangan

terjadi ....

a. kelebihan jumlah barang yang

ditawarkan

b. kelebihan jumlah barang yang diminta

c. kerugian pembeli

d. kerugian penjual

360

IPS SMP/MTs Kelas VIII

II. Kerjakan soal-soal berikut ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan permintaan?

2. Bagaimana bunyi hukum permintaan?

3. Mengapa jumlah barang yang diminta turun jika harga barang naik?

4. Apa saja yang sebenarnya memengaruhi jumlah barang yang diminta konsumen?

5. Koefisien elastisitas permintaan disebut uniter . Apa maksudnya?

6. Apakah yang dimaksud dengan permintaan bersifat elastis?

7. Apakah perbedaan antara penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan?

8. Bagaimana bunyi hukum penawaran?

9. Mengapa kurva penawaran miring naik ke kanan atas?

10. Apakah yang d imaksud dengan harga kese imbangan?

IPS SMP/MTs Kelas VIII

361

Daftar Pustaka

A.K. Pringgodigdo, SH. 1984.

Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia

. Jakarta: Dian

Rakyat.

Ahmaddani G - Martha, 1985.

Pemuda Indonesia dalam Dimensi Sejarah Perjuangan

Bangsa

. Jakarta: Kurnia Esa.

Akira Nagazumi. 1989.

Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

. Jakarta: PT Temprint.

Alvin L. Bertrand. 1980.

Sosiologi

. Surabaya: Bina Ilmu.

Badan Pusat Statistik. 2005.

Statistik Indonesia

. Jakarta: BPS.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.

Standar Isi

, yang penggunaannya

berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor

22 Tahun 2006.

Chaldun, A. 2003.

Atlas IPS: Indonesia dan Dunia. Jakarta

: PT. Karya Pembina

Swadaya.

Daldjoeni, N. 1997.

Geografi Baru, Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek

.

Bandung: Penerbit Alumni.

Daldjoeni, N. 1997.

Geografi Kota dan Desa

. Bandung: Penerbit Alumni.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001.

Materi Pelatihan Terintegrasi IPS Sejarah,

Buku 3

. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Depdikbud. 1998.

Atlas Indonesia, Dunia, dan Budayanya

. Jakarta: Depdikbud.

Depdikbud.

Mengenal PBB dan 170 Negara di Dunia

. Jakarta: PT Kreasi Jaya Utama.

Dr. A.H. Nasution. 1993.

Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia 1

. Bandung: Angkasa.

DR. Ali Sastroamidjoyo, SH. 1977.

Empat Mahasiswa Indonesia di Negeri Belanda

Tahun 1927

. Jakarta: Idayu Press.

Dr. Muhammad Ridhwan Indra, SH. 1989.

Peristiwa-peristiwa di Sekitar Proklamasi

17 Agustus 1945

. Jakarta: Sinar Grafika.

Drs. Chalid Latif. 1994.

Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia

. Jakarta: PT Pembina Peraga.

Drs. Makmur Salim. 1971.

Ichtiar Sedjarah Perang Dunia II

. Jakarta: Dephankam.

Drs. O.D.P. Sihombing. 1962.

Pemuda Indonesia Menantang Fasisme Djepang

. Jakarta:

Sinar Djaya.

Drs. Safroedin Bahar. 1991.

Perjuangan Menuju Persatuan dan Kesatuan Bangsa

.

Semarang: PT Mandira Jaya Abadi

Firdaus, Muhammad dkk. 2005.

Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer

. Jakarta:

Renaisan.

Geoferry Pope. 1984.

Antropologi Biologi.

Jakarta: Rajawali.

362

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Hadiwijaya, H. 2001.

Modal Koperasi

. Bandung: Pioner Jaya.

Hanneman Samuel dan Azis Suganda. 19.

Sosiologi.

Jakarta: Dep. Pendidikan dan

Kebudayaan.

Horton, Paul B. dan Chester L. Hurt. 1991.

Sosiologi Jilid 1

. Jakarta: Erlangga.

Jules Archer. 2004.

Kisah Para Diktator

. Yogyakarta: Narasi.

Lambert Giebels. 2001.

Soekarno Biografi 1901 - 1950

. Jakarta: PT Gramedia Widia

Sarana Indonesia.

______. 2002.

Album Pahlawan Bangsa

. Jakarta: PT Mutiara Sumber Widya.

______. 1975.

Album Perjuangan Kemerdekaan

. Jakarta: Badan Pimpinan Harian Pusat

Korps Cacat Veteran RI.

Lawang Robert, MZ.

Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi

.

Koentjaraningrat. 1981.

Kebudayaan: Mentalitas dan Pembangunan.

Jakarta:

Gramedia.

______. 1990.

Pengantar Ilmu Antropologi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Mantra, Ida Bagoes. 2003.

Demografi Umum. Yogyakarta

: Pustaka Pelajar.

Marwati Djoened Poesponegoro. 1993.

Sejarah Nasional Indonesia V

. Jakarta: Balai

Pustaka.

Mc. Ricklefs. 1998.

Sejarah Indonesia Modern

. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Merton, Robert K. 1964.

Social Theory and Social Structure

. New York: Farrar and

Rinehart.

Mr. Auwjang Peng Koen. 1960.

Perang Pasifik 1941 - 1945

. Jakarta: Keng Po.

Mr. Susanto Tirtoprodjo. 1962.

Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

. Jakarta: PT

Pembangunan.

Munir, Moch. 2004.

Geologi Lingkungan

. Malang: Bayumedia.

Nio Joe Lan. 1962.

Djepang Sepandjang Masa

. Jakarta: Kinta

______. 1930.

Indonesia Menggugat, Pidato Pembelaan Bung Karno di muka Landraad

Bandung

. Solo: Sasongko.

Prof. Ahmad Subardjo Djoyoadisuryo. 1977.

Peranan Ide-ide dalam Gerakan

Kemerdekaan Indonesia

. Jakarta: Idayu Press.

Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo. 1991.

Sejarah Perkebunan di Indonesia: Kajian Sosial

Ekonomi

. Yogyakarta: Aditya Media.

Prof. Dr. Soegijanto Padmo, M.Sc. 2004.

Bunga Rampai Sejarah Sosial - Ekonomi

Indonesia

. Yogyakarta: Aditya Media.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

363

Putong, Iskandar. 2002.

Ekonomi Mikro dan Makro Edisi 2

. Jakarta: Gholia Indonesia.

Redi Panuju, 2002. Dr. Soetomo:

Pahlawan Bangsaku

. Pustaka Pelajar.

Remi, Sutyastie Soemitro. 2002.

Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia

. Jakarta:

Rineka Cipta.

Remi, Sutyastie Sumitro. 2002.

Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia

. Jakarta:

Rineka Cipta.

Rose, Susana Van. 2002.

Jendela IPTEK

: Bumi. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Roucek dan Warren. 1962.

Sosiology An Introduction

. Paterson, New York : Littlefield.

Roucek, Joseph. S. 1984.

Pengantar Sosiologi

. Jakarta: Bina Aksara.

Sartono Kartodirdjo. 1999.

Pengantar Sejarah Indonesia Baru, Sejarah Pergerakan

Nasional

. Jakarta: PT Gramedia.

_________. 1975.

Kilasan Petikan Sejarah Budi Utomo

. Jakarta: Yayasan Idayu.

Shoor, JW. 1984.

Modernisasi.

Jakarta: Gramedia.

Soeleman Soemardi dan Selo Soemardjan. 1974.

Setangkai Bunga Sosiologi.

Jakarta:

Lembaga Penerbitan FE UI.

Sudiro. 1994.

Pengalaman Saya Sekitar 17 Agustus 1945

. Jakarta: CV. Masayang.

Syafi’i, Antonio, Muhammad. 2001.

Bank Syariah dari Teori Ke Praktik

. Jakarta: Gema

Insani Press.

Tim Geografi UI. 2003.

Geografi 2

. Jakarta: ESIS

T.O. Ihromi (ed). 1999.

Pokok-Pokok Antropologi Budaya.

Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Yuliati, Yayuk dan Mangku Poernomo. 2003.

Sosiologi Pedesaan

. Yogyakarta: Lapera

Pustaka Utama.

364

IPS SMP/MTs Kelas VIII

IPS SMP/MTs Kelas VIII

365

Glosarium

Agrarische wet

:

Undang-Undang Pokok Agraria

AIDS

:

suatu penyakit yang menyerang kekebalan tubuh

Analisis

:

peny

elidikan untuk mengetahui kebenaran

Angin muson

:

angin yang bertiup dan setiap enam bulan sekali

berganti arah

Angin

:

udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi

(maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (mini-

mum)

Aturan

:

cara (ketentuan, petunjuk, patokan, perintah) yang telah

ditetapkan supaya diturut

Autentik

:

dapat dipercaya; asli; sah

Contigenten

: pajak yang harus dibayar oleh rakyat dengan

menyerahkan hasil bumi

Cuaca

:

keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat yang

relatif sempit

Cultuur stelsel

:

K

ewajiban petani di Jawa untuk menanami sawah

ladangnya dengan tanaman yang hasilnya laku dijual

ke luar negeri

Cultuur procenten

:

persen/hadiah bagi

pegawai yang berhasil menyerahan

hasil tanaman kepada pemerintah yang melebihi target

Dampak

:

pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif/positif

Degradasi lingkungan

:

bentuk kerusakan sebagai akibat pengambilan dan

pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di

luar ambang batas

Deklarasi

:

pernyataan ringkas dan jelas tentang suatu hal

Demokrasi

:

pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat

Desa

:

daerah pedalaman sebagai lawan dari kota; kampung

Deviant

:

pelaku yang melakukan penyimpangan (divian)

Deviation

: penyimpangan terhadap nilai dan norma dalam

masyarakat (deviasi)

366

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Dinamika penduduk

:

p

erubahan penduduk dari waktu ke waktu

Divide et impera

:

politik adu domba yang bertujuan agar pihak yang

hendak dikuasai terbagi-bagi dan terpecah belah

sehinga mudah dikuasai

Edukasi

:

pendidikan

Eksploitasi

:

mengambil unsur yang bernilai

Emigrasi

:

perpindahan penduduk

Fauna

:

d

unia hewan, baik yang dipelihara oleh manusia

maupun yang hidup bebas di alam

Flora

:

dunia tumbuhan, baik yang ditanam oleh manusia

maupun yang tumbuh bebas di alam

Gempa bumi

:

pergerakan lapisan bumi yang disebabkan oleh tenaga

dari dalam bumi berupa vulkanik, tektonik, dan gempa

runtuhan (terban) yang menyebabkan getaran terjadi

di permukaan bumi

Gerakan Padri

:

suatu g

erakan yang bertujuan meluruskan kembali

ajaran Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis

Golongan terpelajar

:

golongan yang telah mengenyam pendidikan baik yang

diselenggarakan oleh pemerintah kolonial maupun

swasta

Habitat

:

lingkungan asli sebagai tempat hidup

Harga diri

:

kehormatan diri

Homogen

:

serba sama atau sejenis

Hujan

:

titik-titik (tetesan-tetesan) air berasal dari awan yang

jatuh ke permukaan bumi

Hukum Tawan Karang

:

hukum adat kerajaan-kerajaan di Bali untuk menawan

kapal asing yang terdampar di perairan Bali

Identitas

:

ciri-ciri keadaan khusus seseorang atau bangsa: jati diri

Ideologi

:

paham, teori dan tujuan yang merupakan satu program

politik

Ikrar

:

janji yang sungguh-sungguh

Iklim

:

keadaan rata-rata cuaca di suatu daerah dalam waktu

yang cukup lama (± 30 tahun)

IPS SMP/MTs Kelas VIII

367

Imperialisme

:

paham/nafs

u untuk menguasai negara lain; penjajahan

Intevensi

:

campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak

Irigasi

:

pengairan

Jujur

:

lurus hari; tidak berbohong

Kapitalisme

:

sistem dan paham ekonomi yang modalnya bersumber

pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta

dengan persaingan dalam pasar bebas

Kemerdekaan

:

bebas dari belanggu penjajahan

Kerusakan lingkungan

:

perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-

hidup

sifat fisik dan hayati lingkungan yang mengakibatkan

lingkungan itu tidak berfungsi kembali

KNIL

: (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) : tentara

pemerinah Hindia Belanda

Koelie Ordonantie

:

Peraturan-peraturan mengenai persyaratan hubungan

kerja kuli kontrak di Sumatera Timur.

Kompeni

:

pemerintah kolonial Belanda yang diwakili oleh VOC

di Indonesia

Komisi Visman

:

Komisi yang diketuai oleh Dr. E.H. Visman bertugas

untuk menyelidiki dan mempelajari perubahan

ketatanegaraan yang diinginkan bangsa Indonesia

Komunikasi

:

dua o

rang atau lebih yang saling melakukan pertukaran

pesan

Komunis

:

suatu p

aham mengenai kepemilikan bersama

(comunal)

Kongres

: pertemuan besar pada wakil organisasi untuk

mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai

berbagai masalah

Kudeta

:

perebutan kekuasaan (pemerintahan) secara paksa

Lahan kritis

:

lahan yang tandus karena unsur hara atau kesuburan-

nya sangat sedikit bahkan sudah hilang sama sekali

Liberalisme

:

aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki

demokrasi dan kebabasan pribadi untuk berusaha (tak

ada campur tangan pemerintah)

Lingkungan

:

daerah (kawasan) yang termasuk di dalamnya

368

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Lingkungan alam

:

suatu daerah atau kawasan dengan keadaan sekitarnya

(

natural environment)

memengaruhi perkembangan dan biofisik

Lingkungan hidup

:

lingkungan yang berada di luar suatu organisme/

(biotik)

makhluk hidup

Lingkungan mati

:

lingkungan yang berada di luar suatu organisme/

(abiotik)

makhluk hidup

Manifesto politik

:

suatu p

ernyataan terbuka tentang tujuan dan

pandangan seseorang atau sekelompok orang terhadap

masalah negara

Migrasi

:

perpindahan penduduk

Missionaris

:

penyebar agama Kristen Katolik (penyebar Injil)

Monopoli

:

sistem perdagangan yang dikendalikan satu orang/

kelompok; sistem satu tangan

Nasionalisme

:

paham/kesadaran untuk mencintai bangsa dan negara

sendiri

Otoritas

:

kewenangan yang dimiliki seseorang atau lembaga

Otoriter

:

berkuasa sendiri; sewenang-wenang

Pasar

:

tempat di mana penjual dan pembeli dapat bertemu

untuk berjual beli barang

Pajak

:

iuran (pembayaran wajib yang dibayarkan oleh wajib

pajak kepada negara berdasarkan UU dengan tidak

mendapat balas jasa secara langsung dari negara)

Pemerintah

:

badan tertinggi yang memerintah suatu negara

Politik

:

pengetahuan tentang ketatanegaraan/pemerintah

Politk Etis

:

politik balas budi yang meliputi edukasi, irigasi, emigrasi

Penjajahan

:

proses, c

ara, perbuatan menjajah untuk menguasai

bangsa lain

Preanjer stelsel

:

k

ewajiban yang dibebankan kepada rakyat Priangan

untuk menanam kopi

Proklamasi

:

pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat

Proses sosial

:

segi dinamis suatu struktur sosial

Reformasi

:

perubahan

secara drastis untuk perbaikan bidang sosial,

IPS SMP/MTs Kelas VIII

369

politik, dan agama dalam suatu masyarakat atau negara

Rekonsiliasi

:

perbuatan memulihkan keadaan semula

Sanksi

:

tanggungan (tindakan, hukuman) untuk memaksa

orang menepati perjanjian

Separatis

:

orang/golongan yang

ingin memisahkan diri dari suatu

persatuan

Sewa tanah

:

sistem di mana tanah dianggap milik pemerintah dan

rakyat harus menyewanya

Suiker wet

:

Undang-undang gula

Swadaya

:

perjuangan yang dilakukan mengandalkan kekuatan

diri sendiri

Solidaritas

:

meng

hargai perbedaan kepentingan yang sangat

mendasar

Suku

:

golongan orang-orang (keluarga) yang seturunan

Tradisional

:

sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu

berpegang teguh pada norma dan adat istiadat yang ada

secara turun-temurun

Traktat

:

perjanjian antarbangsa

Transmigrasi

:

perpindahan penduduk yang diselenggarakan oleh

pemerintah dari daerah yang dipandang padat

penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya

Unsur fisik

:

segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang

berwujud benda-benda mati seperti tanah, air, udara,

gunung, bukit, lembah, dan sebagainya

Vacum of Power

:

kekosongan dalam kekuasaan

Verplichtie leverantie

:

k

ewajiban menjual hasil bumi hanya kepada

pemerintah Belanda

Zending

:

penyebar agama Kristen Protestan

Zonasi

:

pembagian wilayah berdasarkan keadaan tertentu

370

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Indeks

A

Agrarische Wet 72, 370

Agraris 25, 34, 59, 72

Aids 25, 161, 370

Akomodasi 263, 264, 267, 370

Anatomi 110, 120

Asimilasi 264, 265, 370

Asosiatif 263, 370

B

Benteng Vredenburg 85, 370

Benteng Stelsel 86, 370

Barisan berani mati 86, 249, 370

Berita Proklamasi 226, 238, 370

Biologis 25, 370

C

Colonia 63, 370

Cultuur stelsel 69, 365, 370

Cultuur procenten 69, 365, 370

D

Devide et impera 87, 370

Dasar negara 211, 215, 216, 370

Deviasi 370

Diskriminasi 370

Disosiatif 265, 370

Distribusi 198, 199, 207, 284, 341, 343, 370

E

Edukasi 75, 76, 366, 370

Edukatif 370

Emigrasi 20, 75, 76, 366, 370

Empati 260, 370

G

Gerakan Budiah 97, 130, 370

Golongan Elite 116, 370

Golongan Terpelajar 102, 113, 114, 119, 370

Gerakan Samini 99, 370

H

Hutang Budi 75, 370

Hari Ibu 141, 370

HIV 161, 370

Hoso Kanri Kyoku 225, 370

I

Informal 321, 322, 323, 370

Interaksi 259, 261, 197, 355, 370

Identifikasi 260, 370

Identitas 106, 134, 135, 136, 139

Imitasi 260, 370

Individual 370

Internalisasi 370

Irigasi 75, 367, 370

K

Kebijakan 62, 63, 64, 77, 78, 100, 101, 107, 301,

370

Kolonial 63, 71, 76, 77, 92, 107, 129, 136, 139,

142

Kolusi 370

Kompetisi 266, 370

Kompromi 264, 370

Komunikasi 116, 261, 268, 367, 370

Konsiliasi 264, 370

Kontak 261, 370

Konsumsi 176, 202, 210, 284, 318, 370

Kontravensi 266, 370

Korupsi 370

Kerja Wajib 64, 102, 103

Koeli Ordonnantie 74, 370

Kongres Pemuda 105, 115, 136, 137, 138, 139,

142, 145, 146, 147

Kongres Perempuan 139, 140, 141, 142, 146,

147

Kriminalitas 370

IPS SMP/MTs Kelas VIII

371

L

Lembaga 9, 104, 167, 193, 220, 229, 245, 251,

271, 272, 280, 286, 287, 363, 370

M

Manifesto Politik 106, 134, 135, 142, 371

Manipulasi 371

Mediasi 264

Missie 111, 113, 371

Mobilitas 371

Motivasi 259, 260, 371

N

Nasionalisme 106, 107, 109, 111, 113, 118, 134,

361, 368, 371

Nilai 278, 329, 338, 340, 342, 343, 344, 345, 346

Norma 273, 274, 371

O

Open door policy 72, 371

Overdosis 371

P

Piagam Jakarta 216, 217, 218, 222, 223, 241

Perilaku 149, 150, 152, 154, 155, 156, 161, 162

Penyimpangan 149, 150, 151, 152, 154, 157,

158, 159, 162, 163, 164, 166

Poenali sanctie 74

Politik Etis 74, 75, 76, 102, 103, 106

Politik kolonial liberal 100, 371

Pranata 269, 270, 271, 272, 273, 277, 278, 279,

280, 281, 282, 283, 284, 285

Primer 157, 172, 371

Preanger stelsel 104, 371

Produksi 176, 188, 190, 203

Proses 134, 135, 136, 139, 142, 150, 152, 154,

155, 176, 211, 215, 219, 221, 238, 240, 257, 263,

268, 272, 297, 368

Proklamasi 221, 225, 226, 227, 233, 235, 240,

250, 251, 252, 253

R

Ratu adil 97, 371

Rengasdengklok 145, 225, 226, 227, 228, 230,

231, 252, 255

Rapat Raksasa 225, 226, 245, 246, 247, 253

S

Simpati 259, 371

Seksual 161, 371

Sekunder 172, 371

Sewa tanah 62, 67, 363, 371

Sosial 113, 118, 126, 149, 150, 157, 159, 163,

174, 184, 221, 244, 257, 258, 259, 261, 262,

Sosialisasi 154, 163

Status 183, 311, 371

Sugesti 260

Suiker Contracten 71

Suiker Wet 73

Supit urang 91

Studiefound 122

Stalemate 264

Statusquo 229

Sumpah Pemuda 117, 142, 143

T

Tanam paksa 68, 69, 70

Taman Siswa 111, 112, 124, 140, 146

Tindakan heroik 246, 247

Toleransi 264

372

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Indeks Nama Tokoh

A

Antasari 89, 103, 104

Ahmad Dahlan 132, 140, 147

Ahmad Subardjo 216, 217, 219, 230, 231,

232, 243, 244

B

Bruce J. Cohen 271

C

Chester L. Hunt 272, 280, 287, 288

Cut Nyak Dien 93, 94

D

Diponegoro 68, 82, 83, 84, 85, 86, 87

Dr. Radjiman Wedyodiningrat 213, 214,

220, 227, 228, 235, 236, 245

Dr. Soetomo 116, 122

Dr. Tjipto Mangunkusumo 116, 122, 125,

130, 138

dr. Wahidin Sudirohusodo 107, 121, 122

Douwes Dekker 125, 126, 138, 232, 235,

236, 241

H

Hasanudin 87 88

Hasyim Asy’ari 12, 147

HOS Tjokro Aminoto 119, 123, 124, 125

H. Agus Salim 116, 124, 125, 214, 216,

217, 245

H. Samanhudi 123, 124

I

Imam Bonjol 81, 82, 83

Ir. Soekarno 130, 131, 211, 214, 216, 219,

220, 227, 228, 229, 230, 231, 232, 233,

235, 236, 241, 242, 244, 246

J

Joseph S. Rucek 272

M

Mohammad Yamin 133, 214, 215, 216,

244, 246

P

Page 271

Paul Samuelson284

Paul B. Horton 272, 280, 288

Prof. Dr. Soepomo 214, 215

IPS SMP/MTs Kelas VIII

373

R

Robert K. Merton

Robert M.Z. Lawang

Roland L. Warren

T

Teuku Cik Di Tiro 93, 94, 95

S

Shaw

Suwardi Suryaningrat 124, 125, 126,

138

V

Van Deventer 62, 63, 75, 76

Van Den Bosh 61, 62, 63, 68

374

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Catatan:

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................